Selamat Datang!!

Bagi yang berhasil menemukan blog ini, berarti antum sampai di hati saya, dimana semua kata yang tak pernah terucap dan semua rasa yang tak pernah tersingkap, ditulis, dalam sajak yang sederhana, dan harap bijaksana dalam melihat ini semua.....
by : Havid Aqoma KHoiruddin

Lagu yg bener2 nge Random

Lirik lagu afgan ini begitu menyentuh, dan sesuai dgn........ hahah :D

Demi cinta ku pergi
Tinggalkanmu relakanmu
Untuk cinta tak pernah
Ku sesali saat ini
Ku alami ku lewati
Reff:
Suatu saat ku ‘kan kembali
Sungguh sebelum aku mati
Dalam mihrab cinta ku berdoa semoga
Suatu hari kau kan mengerti
Siapa yang paling mencintai
Dalam mihrab cinta ku berdoa padaNya
Karena cinta ku ikhlaskan
Segalanya kepada-Nya
Untuk cinta tak pernah
Ku sesali saat ini
Ku alami ku lewati
Back to Reff: 2x
Suatu saat ku ‘kan kembali
Sungguh sebelum aku mati
Dalam mihrab cinta ku berdoa semoga
Suatu hari kau ‘kan mengerti
Siapa yang paling mencintai
Dalam mihrab cinta ku berdoa pada-Nya
Semoga semoga …


diamku

diamku sekarang bukan berarti tak peduli
tapi hanya tanda cinta yang terkendali
jika memang bukan aku yg tercipta untukmu
biarlah kau bisa bebas memilih yg lain
yg bisa membahagiakan mu
tanpa terbebani rasa terhadapku

diamku bukan tanda pengecut
tapi hanya tanda cinta yg tak mampu
tak mampu menikahimu
tak mampu mencukupi kebutuhan lahirmu

tunggulah.......
tunggulah sebentar lagi......

saat ku mampu nanti
tunggulah aku di depan rumahmu
membawa pinaganku untukmu
agar kita bisa bersama
bahagia selamanya
hingga maut menjemput kita


Layaknya Bulan....

Layaknya melihat matahari,
Itulah cara yang sangat aku hindari untuk mencintaimu,
Hanya terpesona oleh silau pesonamu
Tapi ku tak tahan dengan segala kekuranganmu
Membuatku hanya menjadi setumpuk abu,
Hangus tak bersisa....

Layaknya melihat bulan,
Begitulah cara mecintaimu yang ku ingin,
Tak akan pernah bosan memandang,
Selalu terpesona oleh keindahan,
Kau yang selalu menerangi sang malam yang gelap,
Walau ku harus menerima dengan segala lubang-lubang, bahkan kawah-kawah yang ada pada dirimu,
Tapi ku bahagia, 
dengan mencintaimu, 
selalu......

Perlintasan #1

Betapa kuingin, menemukanmu di tumpukan kenanganku, hanya untuk mengenangmu, di sudut terjauh penglihatanku terhadapmu, namun ku tetap bahagia, walau ku tak tahu, ini kan menjadi takdir pertemuan dan kebersamaan kita, atau hanya sekedar menjadi sebuah kenangan indah di dalam dada...
Hai angin, sampaikan salamku padanya, semua kuserahkan padamu, kau sampaikan salam ku dalam terpaan angin kehangatan, atau kau lenyapkan dalam kehampaan dan hilang, tak terasa dan tak berbekas...

Dekat.....Jauh.....

Kita dekat
jarak yang tidak jauh 
membuat kita bisa saja bertemu
tapi kita tak mau
waktu yang mungkin masih panjang
membuat kita bisa saja berjumpa
tapi kita tak kuasa
kita hanya menjaga masing-masing cinta
kenangan terakhir yang kita lukis
mungkin saja terlalu indah tuk di pandang
sehingga menciptakan khayalan masa depan
yah mungkin hanya khayalan
atau harapan akan kebersamaan
komitmen kita sama
tuk tak bisa bersama sekarang
tuk tak bisa berjumpa 
karena kita dekat 
tapi kita jauh
menjauh
tuk pertemuan yg lebih indah
karena kerinduan yang membuncah
sabarlah
kini menjauh
tapi kita dekat
karena kita jauh
tuk menjadi dekat

cukuplah

cukuplah debar hati ini tanda cintaku
cukuplah pertemuan singkat ini menjadi awal sebuah lagu
cukuplah kebersamaan ini menjadi kenangan indah bersamamu
cukuplah tatapan ku mewakili hatiku
cukuplah dirimu dalam doa-doaku
sebagai wakil cintaku padamu
ku berdoa semoga kau bahagia selalu
ku berdoa semoga kita kan bersama selalu
saat ini ku memang belum mampu menggandeng tanganmu
biar waktu
biar waktu yang menentukan takdir aku dan kamu
hingga masa lalu akan berlalu
hanya menjadi kenangan yg indah dan lucu
saat dimana kita masih malu-malu
ku hanya berharap satu
yaitu kebahagiaanmu
dan aku
hanya ingin menjadi pembahagia dirimu
semoga kita kan terus bersama
hidup bahagia di dunia
atas ridho Nya
hingga surga Nya
aamiin

oh ya,
semoga kelak puisi ini sampai kepadanya :)


by havid aqoma k

Cinta tak butuh alasan

Cinta tak butuh alasan
ia ada karena ia ingin
tapi ia bisa hilang karena kau ingin
seperti rasa-rasa yang lain
ia hadir tanpa bentuk
seperti hati yang membeku karena rasa dingin
atau rasa panas yang membakar jiwa
cinta tak butuh alasan
untuk tumbuh di hati tiap orang
cinta tak pernah mengerti arti kemiskinan
juga tak pernah mengerti bagaimana mewahnya kekayaan
yang cinta tahu hanyalah
bagaimana menghadapi segala kesulitan dan kesenangan 
bersamamu tuk habiskan kehidupan
cinta tak akan pernah malu akan kekuranganmu
namun cinta juga tak pernah bangga akan kelebihanmu
cinta hanya mengerti
bagaimana melengkapi kekurangan
saling melengkapi layaknya puzzle kehidupan
cinta tak pernah marah karena kesalahanmu
cinta juga tak pernah berpuas diri dengan usahamu
cinta marah hanya saat kau tersesat
cinta juga puas hanya jika ada senyum di wajahmu walau sesaat
cinta tak pernah sedih karena kehilanganmu
cinta juga tak pernah bahagia karena memilikimu
tapi cinta sedih karna kehilangan kesempatan membahagiakanmu
dan cinta bahagia karena dapat berkorban, hanya demi kebahagiaanmu
tahukah kau
cinta selalu bahagia
walau kadang terdapat warna kesedihan, kemarahan, serta keputus asaan
walau rasa pahit menghantui kehidupan
tetap saja
warna cinta, indah di akhir rasanya


by havid aqoma khoruddin
ditulis saat bayangan terukir, pada lembaran-lembaran baru

pisah

menatap langit yang biru,
senandung nyayian burung-burung terdengar merdu,
memanjakan telinga,
meromantiskan saat-saat kita bersama,
panas siang yang menyengat segar,
 menghangatkan hati dan jiwa yang menerpanya,
saat senyap keheningan kenangan telah pudar,
kau datang bagai rembulan di malam yang petang,
terang,
menembuskan cahaya kerinduan melintasi bintang-bintang.
Binatang malam yang bersenandung bak pengamen jalanan,
sahut menyahut mengiringi kedatanganmu di hatiku,
menumbuhkan nyayian hati yang tak kunjung selesai,
terus mendebarkan hatiku,
siang dan malam ku ingin bersamamu.
Sebenarnya tak ingin ku akhiri perasaan ini,
jika kubunuh cinta di dada,
maka hati ini kan terluka,
jarak yang terbentang begitu panjang,
dinding pembatas begitu tinggi menjulang,
susuri dinding yang tinggi ini,
tapaki jalan kehidupan masin-masing,
hanya harap bertemu di penghujungnya.
Tak bisa kulupa kenangan,
yg membuat hati ini selalu terkenang,
saat bersamamu,
sudah cukup bagiku tuk merasa bahagia,
dalam fase kehidupan ini.

by havid aqoma k

Terlalu Cinta

Apa aku terlalu cinta
hingga tenggelam dan terdiam
hanyut oleh aliran kehidupan
dan tak sempat menyadari
bahwa kau selalu bertingkah aneh
tak pernah menunjukkan cinta
padahal ku tahu 
ada perasaan cintamu padaku
walau ku tak pernah tahu
seberapa dalam cintamu itu
apa aku harus dingin
menyikapi semua perilakumu
agar engkau bisa bersikap hangat
dan mencairkan suasana ini
entah apa aku terlalu cinta
hingga siap tuk dipermainkan
seperti bola ping pong
di pantul sana
di pantul sini
hingga aku pusing sendiri
tapi apa mau dikata
hati ini tak bisa disetir
bagaimana ia mencinta
dan seberapa dalam cinta itu
hati hanya tahu
bahwa ia bahagia
disaat dirimu bahagia
hati yang terlalu mencinta
biasanya hanya takut kehilangan
saat saat kita bersama


by havid aqoma khoiruddin

Pertemuan Senja

Mentari yang tenggelam di ufuk barat
mengiringi pertemuan singkat kita
saat dua insan bertemu
berbagi kasih dan kenangan,
saat mimpi-mimpi bersama terangkat ke langit
menjadi pemandangan senja yang indah
bagi kita berdua,
senyum manis di kedua pandangan
mengiri cucuran air mata yang deras akan perpisahan
pandangan yang terlantun begitu sederhana
senyap penuh makna,
sajak-sajak penuh arti
keluar begitu saja tanpa sekat,
mengukir kenangan kata
dalam lembaran-lembaran kehidupan
akankah tatapan ini kan kembali?
akankah sajak-sajak ini terucap lagi?
akankah pertemuan senja ini berakhir disini?
hanya goresan takdir yang tahu
dimana Tuhan membuat dua garis kehidupan bertemu
bahagia bersama hingga di ujung kehidupan,
atau membuat garis yang sejajar
dimana tiada pertemuan lagi
hingga kehidupan berakhir di dunia ini

by havid aqoma khoiruddin

detik detak kebersamaan

kau dan aku 
dulu dalam detik detik waktu
terus berdetak dan berdetak
mengitari jam dinding tiada henti
bagai jarum detik dan menit
selalu bertemu dalam suatu titik dan titik
terus berulang
namun hanya seperti waktu
menjadi hal-hal yang biasa
tapi akhirnya waktu mengajari sesuatu
kau dan aku
sekarang dalam lingkaran langit
kita bersama-sama berjalan 
namun mengitari kehidupan yang berbeda
tak tahu kapan perlintasan pertemuan itu
dalam suatu titik seperti dulu
inikah yg disebut perpisahan
akhirnya waktu mengajari rindu
dalam detak-detak yg terpisah
bait-bait kenangan pun menyesal
sebab detak-detak pertemuan dulu terlalu singkat
hampir tanpa makna
akhirnya kini 
hanya doa-doa yang terangkai indah layaknya bintang-bintang
berharap takdir akan mengubah
lintasan-lintasan takdir insan manusia
membuat suatu perlintasan yg tidak singkat
dimana momentum membuat kita berjalan bersama
menjalani lintasan yang sama
agar kenangan dapat tergores indah
dalam kertas-kertas waktu yang tersisa
dengan pena kebahagiaan
dan kebersamaan


by : havid Aqoma Khoiruddin

Tak pernah ku mengerti

Cinta cinta
tak pernah ku mengerti cinta
mengapa kau selalu hadir dalam mimpiku
padahal tak sedetik pun ku ingin mengingatmu
jarak yg panjang yg memisahkan kita
hanya menimbulkan luka saat kita saling mengingat
tapi, apakah ini benar luka
tak sepenuhnya luka sebenarnya
karena takdir belum benar-benar memisahkan kita
tapi jangan sekarang cinta ini terlalu bertumbuh
ku tak siap jika harus mengingatmu setiap waktu karena cinta ini
ku juga tak mengerti
mengapa harus kamu yg ada di hatiku
ribuan wanita yg ada di sekitarku
tak dapat menggeset posisi mu di hatiku
Aku tak mengerti
mengapa hanya dengan dirimu ku ingin bersama
mengapa hanya dengan dirimu ku ingin berbagi
mengapa hanya dengan dirimu hatiku dapat merasa tenang
Ah sudahlah
sekarang bukan lah waktunya
karena memang belum siap semuanya
jika memang kita nantinya tak berjodoh
biarlah semua ini hanya menjadi kenangan yg indah
karna ku pernah mencintaimu
namun jika nantinya garis takdir mempertemukan kita
maka semua ini akan menjadi cerita yang indah
di saat kita hidup bersama


By : havid aroma khoiruddin

Hanya kenangan

Sungguh memang kenangan yang indah
bahkan jika memang hanya bertemu denganmu
Entah ada rasa yang berbeda yang menyelinap ke relung jiwa
Tak bisa ku ungkap lewat kata 
biarlah seperti ini
jika memang kita takkan bertemu lagi
sudah cukup bagiku hanya seperti ini
biarlah cinta yang bersemi
mungkin hanya sebatas rasa
dimana saat-saat kita bertemu
cukuplah menjadi kenangan yang indah tuk kehidupanku
walau hatimu tak pernah ku tahu
bagaimana saat kau merasakan aku dihadapanmu
namun jika Allah menginjinkan kita
aku yakin engkau kan memiliki rasa
rasa yang setidaknya pernah mampir direlung hatimu
aku yakin kita kan bertemu
disaat kita kan menjadi halal di mata-Nya
Mengambalikan kenangan indah
yang dulu hanya khayalan menjadi nyata
aamiin