Cinta tak butuh alasan
ia ada karena ia ingin
tapi ia bisa hilang karena kau ingin
seperti rasa-rasa yang lain
ia hadir tanpa bentuk
seperti hati yang membeku karena rasa dingin
atau rasa panas yang membakar jiwa
cinta tak butuh alasan
untuk tumbuh di hati tiap orang
cinta tak pernah mengerti arti kemiskinan
juga tak pernah mengerti bagaimana mewahnya kekayaan
yang cinta tahu hanyalah
bagaimana menghadapi segala kesulitan dan kesenangan
bersamamu tuk habiskan kehidupan
cinta tak akan pernah malu akan kekuranganmu
namun cinta juga tak pernah bangga akan kelebihanmu
cinta hanya mengerti
bagaimana melengkapi kekurangan
saling melengkapi layaknya puzzle kehidupan
cinta tak pernah marah karena kesalahanmu
cinta juga tak pernah berpuas diri dengan usahamu
cinta marah hanya saat kau tersesat
cinta juga puas hanya jika ada senyum di wajahmu walau sesaat
cinta tak pernah sedih karena kehilanganmu
cinta juga tak pernah bahagia karena memilikimu
tapi cinta sedih karna kehilangan kesempatan membahagiakanmu
dan cinta bahagia karena dapat berkorban, hanya demi kebahagiaanmu
tahukah kau
cinta selalu bahagia
walau kadang terdapat warna kesedihan, kemarahan, serta keputus asaan
walau rasa pahit menghantui kehidupan
tetap saja
warna cinta, indah di akhir rasanya
by havid aqoma khoruddin
ditulis saat bayangan terukir, pada lembaran-lembaran baru